perjalan bromo
'' suatu perjalanan panjang ke bromo ''
Ini adalah sebagian kecil cerita perjalanan panjang kami menjelajahi bagian timur Pulau Jawa. Sebuah perjalanan
yang pada awalnya yang akan menjadi cerita kelak , namun seolah olah selalu terpaksa
ditunda karena terkendala waktu dan biaya.Dan sekarang akhirnya kami dapat pergi berwisata kesana yaitu Adalah Gunung Bromo, yang
berdiam dalam rangkuman amphitheater Kaldera Tengger – yang menjadi destinasi kami kali ini.
Usai turun gunung,kami melanjutkan dengan motor kami menuju lautan pasir. Saya
membayangkan seperti adegan pasir berbsisknya dian sastro well tetapi
karena semalam turun hujan, rasanya apa yang ada di bayangan saya berbeda
jauh sekali. gunung batok
tepat didepan saya menjulang angkuh.beberapa pemilik kuda menawarkan
untuk mengantar samapi kaldera. Tetapi kami hanya ingin menikmati yang
ada, kami memutuskan berjalan 2 km melintasi lautan pasir dan
terkagum-kagum dengan pure yang berdiri tak jauh dari kaldera.mistis dan
fantastis.
Kaki saya mulai protes karena kelelahan, jalan yang harus ditempuh masih jauh, tetapi saya terus melangkah pelan-pelan, ini momen berharga dan saya tak mau melewatkannya.Saya sampai di tangga curam menuju kaldera. Inilah tangga paling tinggi yang pernah saya temui, menuju kaldera, licin dan dipenuhi pasir basah membuat saya harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok.
Turun menuruni tangga yang sama.Saya puas.menikmati pemandangan yang ada. Saya memutuskan turun dan kembali ke parkiran motor. Kalau boleh jujur betis sudah mengajukan protes untuk istirahat, beberapa pemilik kuda menawarkan jasanya kembali, setelah berdebat dengan rama akhirnya tercapai harga yang sepakat.kami ada yang menyewa kuda ada yang juga yetap jalan kaki maklum ongkos mepet..
Kami memutuskan pulang jam 11.30 untuk bisa mengejar waktu kami karena masih ada yang akan masuk kerja tentunya.. Hiks…hiks….melihat bromo saat meninggalkan rasanya sedih, baru kemarin saya tiba dan menikmati indahnya kini harus pergi lagi.entah kapan pula saya bias kembali lagi kesini.
Kami berpisah dengan sahabat dari para teman kami tersebut di probolinggo karena macet semuanya terpisah sendiri sendiri.masih terbayang bromo yang beberapa jam lalu masih disana.
Komentar
Posting Komentar