KISAH HIDUP

Kisah Penjual Takjil di Gorontalo, Puluhan Tahun Mengais Rezeki dengan Sepeda Ontel


Bulan suci Ramadan hendaknya tidak dijadikan sebagai bulan untuk bermalas-malasan, tetapi di samping meningkatkan iman dan takwa bulan tersebut juga dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik. Bahkan, untuk sebagian orang, bisa pula dijadikan momentum untuk mengais rezeki.
Seperti yang dilakukan oleh Lipus Mahmud (53). Warga Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, ini sejak tahun 2001, memanfaatkan momentum bulan Ramadan untuk berjualan takjil, dengan mengelilingi wilayah Kecamatan Limboto yang merupakan ibu kota Kabupaten Gorontalo.
Ayah empat anak ini, dengan sepeda ontel tua miliknya, menjajakan kue-kue tradisional untuk makanan berbuka puasa warga sekitar.



Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 Wita, Lipus Mahmud mulai mengayuh sepeda tua yang selama ini setia menemani perjalanannya. Ia tidak memedulikan panas terik matahari yang menyengat kulit, ia pun tetap berpuasa. Tak sedikit pun hal ini menghanguskan semangatnya untuk menjual kue-kue tradisional hasil olahan istrinya.
Berbagai macam kue takjil olahan tradisional Gorontalo seperti onde-onde, apang colo, nagasari, dan popolulu yang dijual. Dahaga kian memuncak, tetapi sepeda ontel itu tetap melaju menyusuri setiap kelurahan di Kecamatan Limboto.
Pria bertubuh kurus ini beberapa kali berhenti sejenak untuk beristirahat. Hal itu dikarenakan lutut kakinya mulai terasa nyeri, akibat penyakit rematik yang dideritanya sejak lama.
Tapi lagi-lagi, kegigihan dan semangatnya mengalahkan segalanya, mengingat sang istri beserta keempat anaknya sedang menunggu kehadirannya di rumah. Ia mengaku sudah sejak lama melakoni hal tersebut, sehingga ia sudah terbiasa mengayuh sepeda menjajakan takjil di tengah terik matahari.
"Ini memang sudah profesi saya dari tahun 2001, meskipun bukan bulan Ramadan saya tetap berjualan di rumah namun hanya gorengan, nanti saat Ramadan begini barulah saya keliling jualan takjil, untuk masalah lelah iya, tetapi ini memang sudah kewajiban menghidupi keluarga," ungkap Lipus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

yogyakarta NGancani bolo plekk lamaran

Sebuah Penyesalan yang datang terlambat

ketika hubungan 2 tahun berlalu hanya karena seorang pria bodoh.